Pada 31 Januari 2025, Polda Bali resmi membebaskan seorang warga negara Rusia berinisial Khasan Askhabov (30) yang sebelumnya ditangkap karena diduga terlibat dalam kasus penculikan dan perampokan terhadap warga negara Ukraina, Igor Iermakov. Penangkapan ini terjadi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai saat Khasan hendak terbang ke Dubai.

Kronologi Penangkapan

Khasan ditangkap pada 30 Januari 2025, bersamaan dengan delapan orang lainnya yang diduga terlibat dalam aksi kejahatan tersebut. Penangkapan ini dilakukan setelah pihak kepolisian menerima laporan mengenai penculikan dan perampokan yang terjadi pada 15 Desember 2024 di Kuta Selatan, Bali. Dalam insiden tersebut, Igor Iermakov menjadi korban yang mengalami kerugian besar.

Hasil Pemeriksaan

Setelah menjalani pemeriksaan intensif, pihak kepolisian tidak menemukan bukti yang cukup untuk menjerat Khasan dalam kasus tersebut. Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, menjelaskan bahwa Khasan memiliki alibi yang kuat. “Pada saat kejadian, yang bersangkutan berada di Dubai, Uni Emirat Arab,” ungkap Ariasandy. Hal ini diperkuat dengan dokumen perjalanan yang menunjukkan bahwa Khasan tidak berada di Bali saat insiden penculikan terjadi.

Pembebasan dan Reaksi

Setelah dinyatakan tidak terlibat, Khasan langsung dibebaskan dan melanjutkan perjalanannya ke Dubai. Pengacara Khasan, Edward Pangkahila, menyatakan bahwa kliennya telah membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya. “Dia tidak berada di Bali saat perampokan terjadi dan tidak mengenal Igor Iermakov,” jelas Edward.

Kepolisian juga melakukan konfrontasi antara Khasan dan Igor, namun Igor tidak dapat memastikan keterlibatan Khasan dalam kasus tersebut. “Korban tidak yakin akan kesaksiannya dan tidak pernah bertemu dengan Khasan sebelumnya,” tambah Edward.

Implikasi Kasus

Kasus ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh pihak kepolisian dalam menangani kejahatan lintas negara, terutama yang melibatkan warga negara asing. Polda Bali berkomitmen untuk terus menyelidiki kasus ini dan mencari pelaku lain yang terlibat. Kombes Ariasandy menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Interpol untuk memburu delapan pelaku lainnya yang masih buron.

Pembebasan Khasan Askhabov menunjukkan pentingnya proses hukum yang adil dan transparan. Masyarakat diharapkan dapat memahami bahwa setiap individu berhak mendapatkan perlindungan hukum dan tidak dapat dianggap bersalah tanpa bukti yang jelas. Kasus ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam menilai situasi dan tidak terburu-buru dalam membuat kesimpulan.

Dengan demikian, Polda Bali akan terus berupaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya, serta memastikan bahwa kejahatan seperti penculikan dan perampokan tidak terulang di masa mendatang.