Demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau penyakit. Namun, demam yang naik-turun dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Di Bandung, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) ingin mengedukasi masyarakat tentang demam naik-turun dan penyakit-penyakit yang mungkin menyebabkannya. Memahami tanda-tanda ini dapat membantu Anda mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan.

1. Apa Itu Demam Naik-Turun?

Demam naik-turun adalah kondisi di mana suhu tubuh mengalami fluktuasi, sering kali meningkat dan menurun dalam waktu yang singkat. Suhu tubuh normal berkisar antara 36,1°C hingga 37,2°C. Ketika suhu tubuh melebihi 37,5°C, itu dianggap sebagai demam. Demam ini bisa disertai dengan gejala lain seperti menggigil, berkeringat, atau rasa tidak nyaman.

2. Penyakit yang Menyebabkan Demam Naik-Turun

Berikut adalah tiga penyakit yang sering kali ditandai dengan demam naik-turun:

a. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu atau pilek, adalah salah satu penyebab umum demam. Gejala lain yang menyertai ISPA termasuk batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan nyeri tubuh. Demam yang muncul akibat infeksi ini biasanya bersifat ringan hingga sedang dan dapat berlangsung selama beberapa hari. Jika demam tidak kunjung reda atau disertai kesulitan bernapas, segera konsultasikan ke dokter.

b. Tifus

Tifus adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Penyakit ini ditandai dengan demam yang naik-turun, nyeri perut, dan gejala gastrointestinal lainnya seperti diare atau sembelit. Demam tifus dapat berlangsung selama beberapa minggu dan memerlukan penanganan medis yang tepat. Jika Anda mengalami demam tinggi yang disertai gejala tersebut, penting untuk segera mencari perawatan medis.

c. Malaria

Malaria adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles dan disebabkan oleh parasit Plasmodium. Salah satu gejala utama malaria adalah demam yang naik-turun, sering kali disertai dengan menggigil, berkeringat, dan nyeri otot. Demam malaria biasanya terjadi dalam siklus, di mana suhu tubuh meningkat secara tiba-tiba dan kemudian menurun. Jika Anda tinggal di daerah endemis malaria atau baru saja bepergian ke daerah tersebut, segera periksakan diri jika mengalami gejala ini.

3. Pentingnya Memantau Demam

Memantau demam yang naik-turun sangat penting untuk menentukan langkah selanjutnya. Jika demam berlangsung lebih dari tiga hari, atau jika disertai gejala serius seperti kesulitan bernapas, nyeri dada, atau kebingungan, segera cari bantuan medis. Pengukuran suhu tubuh secara rutin dapat membantu Anda dan tenaga medis dalam menentukan diagnosis yang tepat.

4. Cara Mengatasi Demam Naik-Turun

  • Istirahat yang Cukup: Berikan tubuh Anda waktu untuk pulih dengan cukup istirahat.
  • Minum Banyak Cairan: Dehidrasi dapat memperburuk kondisi demam. Pastikan Anda minum cukup air, jus, atau kaldu.
  • Kompres Dingin: Mengompres dahi dengan kain bersih yang dibasahi air dingin dapat membantu menurunkan suhu tubuh.
  • Obat Penurun Demam: Jika diperlukan, Anda dapat menggunakan obat penurun demam seperti paracetamol atau ibuprofen, tetapi pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan.

Demam naik-turun bisa menjadi tanda adanya penyakit yang lebih serius. Dengan memahami gejala dan penyebabnya, Anda dapat mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan. PAFI Bandung mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap kondisi kesehatan dan tidak ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika diperlukan. Kesehatan adalah investasi terbaik untuk masa depan!